Semut Imut Turut Manggut - Loves You For Who You Are

Wah, 
Kalian tak pernah padam dan tak pernah dendam
(Oke deh, saya tak akan salah paham ^.^)

Halo semut-semut,
Tengah buat apa tu?
Kok kerja mulu, tak capek ya?
Kapan tidurnya?

Ooohh, iya, kalian memang pekerja yang kuat. Badan kecil tapi semangatnya besar. Bahkan ada dongeng yang mengisahkan tentang 'gajah yang keok ketika semut kecil mengamuk lalu menggelitik belalainya. Akhirnya gajah menyerah.'

Kalian hebat Mut, (semut, bukan marmut), pesan yang terkandung dari cerita itu ada banyak, tergantung masing-masing mengartikannya gimana, yang pasti ada pesan moral (yang baik), kan Mut?

Kalau saya, mikirnya bahwa kalian kecil tapi punya sisi lain yang besar. Tapi bukan berarti saya ingin mengecilkan si gajah. Kalian para semut, para gajah, dan saya sendiri pun punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Khusus pada dongeng itu, kalian lah yang terkeren Mut.

Saya harus jelaskan hal itu dengan detail, supaya kalian tidak salahpaham Mut. Apalagi sekarang lagi musim kata "tendensius", yang sering ditujukan untuk siapa saja yang agak gimana gitu. (padahal) artinya: ....apa ya Mut? Ihihi.

Tenang Mut, saya tidak punya kehebatan mumpuni nan memadai untuk bertendensi apapun. Saya cuma pedas, nyeleneh, dan konyol aja kok. #Eeeeh? Sama-sama ancur ya itu Mut..... :D


Semenjak ada satu hal yang secara tak sengaja tampil, saya mulai goyah Mut. Di satu sisi saya marah, tapi di sisi lain saya tak tega. Dilema besar Mut. Jadi kayak menusuk dalaman diri. Demi menjaga perasaan orang lain, yang jelas sudah menyakiti.

Aduh, gimana ya Mut. Untung saja saya masih punya tempat untuk curhat securhat-curhatnya. Makanya amarah saya di ruang publik masih bisa teredam dikit. Kalau diturutkan, aslinya lebih parah lho Mut, serius, bisa lebih dari itu.

Ya abiiis, saya sudah pelan dan coba untuk merincikan hasil kerja otak campur gairah hati, (ehem), tapi saya malah disebat tak kenal waktunya. Hiks T_T
Sekali, dua kali, tiga kali, empat kali, tiba yang kelima kalinya kan sudah luka tuh bagian yang disebat, wajar juga lah ya kalau saya agak ngamuk.
Saya sudah coba suruh yang terdekat untuk periksa karya sebelum saya terbangkan ke teman-teman, tak ada 'komplain', mereka bilang "biasa aja sih, tak payah risau", gitu katanya. Tapi mungkin die orang takot kalau saya merajok lagi, ahay hay hay.

I know, mereka care dan tulus, kalian juga tak Mut? Pasti iya, kan Mut. (Jawab iya atau saya obok-obok akunmu) #Eh .. :D

Semut Imut Turut Manggut

Oya Mut, kemarin saya pernah curhat soal kegalauan luaran, nyangkut media: "yang untung siapa? Para mainstream".

Tahu nggak Mut, insting saya langsung bekerja dan bergejolak merasakan reaksi tak langsung dari sekitaran. (Ini bahasa apa sih?). Makanya saya hapus sebelum dituntut cem-macem. Ngerrrrriiiii euy.

Itu juga sebabnya Mut, saya heran, kenapa masih banyak pengguna yang santai saja kalau ngasal njeplak. Walau ini dunia maya, tetap saja bikin serem kalau gitu. Dua wajah, baik dan buruk bisa saja menyatu. Pilih mana? Pasti pilih jadi yang baik-baik saja lah kan.

Saya sudah bangkotan dalam hal ini, walau bukan berarti saya sudah mastah atau apalah, bagian itu newbie sih. Ehehe, maklum Mut ^^

Ya gitu lah Mut, susah juga mau lanjut, sudah banyak yang saya ulas di rumah utama, tapi sepertinya saya kurang keren menulis, jadi yang ingin saya sampaikan kurang bisa tersampaikan dengan pas.

Bahkan saya sempat ingin publish pemikiran begini lho mut;
!! I Need NO Sympathy = Aku NGGAK Butuh Simpati = I Need No Need Sympathy = Gue Butuh Nggak Butuh Simpati !!

Kalaupun Aku butuh simpati, pasti bukan simpati darimu dan gengmu, karena Aku tahu bahwa kalian tak akan punya simpati di atas kepentingan kalian.

In case:
"Teori" konspirasi + hype / propaganda miring memang lebih membingungkan, lebih mengerikan, serta lebih menjijikkan dibandingkan dengan Hoax!
Seolah berkesimpulan: Tutup hoax dengan hoax! Ewww iyuuuhh!
(Niru kata anak gaul: stfu kalau tak tahu. Ugh!)

----

Jadi, Aku (dan kami) cuma butuh kebebasan yang sama seperti yang selalu dilakoni oleh para mainstream dan kaum atas itu. Freedom of Speech/Expression/Information yang penuh tanggung jawab pun harus jadi milik kaum bawah juga dong. Fair enough?!! Hopefully YES.

Love me if you really do,
Leave me alone if you don't.

Itulah cuplikannya mut.

Sebetulnya saya ngeri posting begitu, sekarang ini segala hal di politisasi.

Saling serang jika tidak bersesuaian dengan kemauan kubunya. Yang jadi korbannya ya kita mut. Warga bebas, malah kena imbas, tertumpas.

Ujungnya kita di tuduh sebagai tukang hoax bodoh atau tukang rekayasa atau tukang manipulasi apabila pendapat atau sudut pandang kita berbeda. Padahal kita tidak memasukkan unsur vital politik maupun religi. Tetap nothing tuh bagi orang-orang itu. Musuh tetap Musuh, katanya. Hhuufhh, payah ah!

Pernah dengar istilah paradoks nggak mut? .. Entah apa artinya ini! Kayaknya tren penggunaan istilah itu agak lain dari asas utamanya! .. Tapi, lagi-lagi, entahlah. Saya nggak ngerti.

Oopps. Cukup segitu aja curhat tentang itu. Saya kan selalu salah, mereka selalu benar. Maklum. Dan, topiknya seram seram tak sedap inih. Mingkem ahhh .. :D

Acuhkan jika tak suka,
Tak perlu membunuh mental dan semangat orang kecil lagi dan lagi,
Suatu saat pasti terbukti justru jalan ini yang terbaik,
Pembuktian bahwa cinta lah yang menang.

Ok?

--

Gitu lho Mut, ngerti kan?

^_^


Mut,
kalau kalian tanya: "siapa yang 'mendikte' saya selama ini?",
saya jawab: "hanya tembok/dinding yang ada bersama saya".
Heheheeee.

What? Kalian tak puas hati dengan jawaban itu?

Sudahlah Mut, jangan paksa saya, soalnya itu akan membuat orang makin pusing dan akan menganggap saya pembohong.

Apa? Kalian tetap ngotot mau tahu?

Hmmmm, sebetulnya ada dua yang membantu dan mendorong langkah saya dengan sangat jitu tanpa terlalu banyak oceh-mengoceh. (selain dari keluarga dan kawan-kawan keren saya lho ya.)

Penasaran siapa? .. Dua itu adalah Doraemon dan Detektif Conan. Yaaaa, itu dia jawabannya. Wiii ih ih ih ih.

Opo? Tak percaya?

Aduh Mut, jangan ikutan yang laen dong ah. Mosok gitu aja rak percoyo.
Oke lah, saya kasih kisi-kisi: P & S. Ngerti kan?

Aaaa-ha', setelah menelaah dan menganalisis, akhirnya kalian mengerti dan manggut.

This is why i adore you guys so much. Angguk tanda paham dan setuju. (*sama halnya saya pun memahami dan manggut pada kalian, semut imut).. -i miss you here now- ^.^


Mut, 4 foto kalian ini saya jepret di tengah hari panas terik menjelang mendung lho. Ngeek, apaan tuh? ihih.

Gini lho Mut maksudnya..........
eh?
gimana yah....
Mut?

Wuaaahh, piye ki rek, kok tiba-tiba blank to yo. Cam mane pulak ni. Onde mande, horas. Yuhuu Bhinneka Tunggal Ika, Tut Wuri Handayani, Indonesia Raya deh pokoknya. Plus: Jiran tetangga juga. ♡

Itu saja untuk kali ini ya Mut, nanti kalau saya sudah enggak nge-blank, baru deh ditambah lagi.

Soale ada perasaan yang mulai lega nih dibalik 'fase' blank-kosongnya pikiran saya.

Sesuai hasil penelitian terbaru para pakar: "Ketika kurang tidur, emosi dan konsentrasi bisa terganggu".

Saya setuju 1000%, bukan karena "siapa penelitinya", tapi karena memang kajian itu seperti yang nyata saya alami jauh sebelum riset itu disimpulkan oleh para pakar tersebut.

Itu artinya, mereka kredibel, mengungkap FAKTA, trusted. Salute. ^.^

Kalau orang lain gelisah ketika lapar/kurang makan, saya malah nggak begitu ngaruh dibanding kalau kurang tidur.

Keduanya penting, tapi tidur lebih "krusial", eeehhh salah ding pemakaian kata "krusial" itu, yang tepat apa Mut? Saya cuma ngikut-ngikut nih....

Ah sudahlah, apapun kata yang tepat selain dari "krusial" untuk kalimat itu, kita sudahi dulu ya Mut.

Semoga dunia kita makin baik. Yang awam dan bawah seperti kita bisa ikut sejahtera, sehat, seimbang. Merata. Kan Mut?
Semut kecil yang tak pernah lelah, walau kadang nyebelin, main gigit wae tanpa diganggu. Errgghhhh :D
See ya. Loves ya, just the way you are (kayak lagu yah) para semut.