Kepada Birunya Langit dan Awan Putih

(Recycle) December, 2016

Biru - Blue. Kepada Langit Biru dan Awan Putih

Cermin oh Cermin

Lihatlah,
Jernihnya langit, air, dan lautan
Saling memantul, saling menarik
Saling memberi, saling menerima
Saling tegur, saling menolong
Lengkap-melengkapi

Aku keliru, tolong betulkan
Aku telajak, tolong bataskan
Aku angkuh, tolong bangunkan

Aku butuh cermin,
Aku butuh kaca,
Aku butuh genangan air jernih,
Untuk ngaca!

Cermin, marilah kemari
Agarku tidak takabur sesumbar sombong layaknya muka rata
Beri Aku cermin.

^_^

Kepada Langit Biru dan Awan Putih

Biru, warna favoritku. Segar dan tenang. Antara langit dan laut, tercermin birunya cahaya alam. Berhias aneka bentuk awan putih, pertanda akurnya angin bersama sinar mentari dan rembulan. Oh indahnya.

Sebagian orang mengatakan bahwa biru itu warnanya kaum pria. Jika ada gadis yang suka biru, maka sisi femininnya patut dipertanyakan. Weleh. Tidakkah itu terdengar lucu? Menurutku sih bukan lucu, tapi bikin melongo.

Terus.....
Orang-orang menebar dan menuntut 'kebabasan ini itu' hanya untuk golongan/kelompok mereka sendiri. Demi suara mereka sendiri. (?? .. T_T)
Sedangkan yang tidak punya golongan sepertiku, rasanya tak mungkin lagi mendapat kebebasan yang sebenar. Begitukah?!! (All b*ll*h*t.! Double standart.! Huh?)
Kenapa? Aku nyusahin kalian ya?
Baiklah, Aku akan improvisasi, ubah bagian tertentu.
Fair? Deal? Nice? Childish?
I know it's #Emo, but #Enough!!! .. ^^

Lihat images jepretanku di bawah ini. Ada sebuah pesawat imut melintas di langit yang sedang Aku bidik.
  • Perhatikan proses pergerakan pesawatnya, sedikit demi sedikit kan?
  • Ingin meraih titik tertentu yang lebih jauh dan besar pasti di mulai dari titik terawal kan?
  • Bukankah itu yang akan memperlihatkan progress, kemajuan, dan perbaikan, kan? 
  • Kalaupun ada masa kita terpaksa stuck/buntu, apanya yang salah?
  • Akan terus lanjut bila memang harus lanjut setelah rest, ya toh?

Kepada Langit Biru dan Awan Putih

Kepada Langit Biru dan Awan Putih

Kepada Langit Biru dan Awan Putih

Kepada Langit Biru dan Awan Putih

Sudah baca opening pengalaman paling nyebelin selama Aku jadi tukang tulis online kan? 
Ugh, sudahlah, hari ini Aku sedang hilang gairah.


Lho? Katanya sudah ketemu passion-nya, kok hilang gairah? Kenapa nggak konsisten?

Weeeeyy, itu lain lagi ceritanya. Ini tentang mood.

Dan ya, banyak orang yang merasa lelah dengan "sifat moody" Aku. Biar saja, itu artinya memang mereka bukan untukku. Tak mau dengarkan masukan dariku ya terserah. Soalnya, masih banyak yang lainnya yang ngerti Aku kok. (Wink Wink)

Listen sweethearts....

Aku terlalu pengecut untuk overconfident dan nekat. Aku tak mau mencoreng nama orang-orang kesayanganku, para sayangku sangat berharga buatku. Hanya itu yang Aku punya.


So, bagi yang benci Aku, thanks, terima kasih saja.

Yup, selama ini Aku agak goyah karena kesalahpahaman, yang berujung pada tudingan tak berdasar terhadapku. Reputasiku entah kemana dibuatnya. Jahat.

Kepada Langit Biru dan Awan Putih

It's Time To Leave. Say bye-bye Pesawat, hati-hati dijalan.

Ehem..

Ya, mengetahui keperitan perjalanan berkaryaku itu, Ibuku langsung marah, tak terima dong, putrinya dihina. Alhasil, Aku disuruh berhenti main medsos ini. (Ohhhh, I Love You, Mom)

Tak apa Mak, Eva bisa hadapi itu kok. Tahun berikutnya tak akan ada lagi yang bisa mengganggu anak mamak yang ndableg ini. Doain yang terbaik terus ya Mak, semoga bisa berhasil. Amin ^.^

Kepada Langit Biru dan Awan Putih

Selesai.
Sampai jumpa lain waktu.
Salam Damai.
#Peace